ASPEK-ASPEK
KETUHANAN DALAM AGAMA
Oleh:
Nopridayana
Riski yazid
Dosen
Pembimbing:
Dra. Siti
Nadroh, MA
1. Aspek Ketuhanan dalam Tao
Di dalam Taoisme, ketuhanan terwujud dalam berbagai cara. Dalam pengertian,
semua penciptaan yang ada di alam ini adalah suatu wujud dari ungkapan tentang
Tuhan atau menggambarkan tentang keberadaan Tuhan, seperti ungkapan dalam agama
Tao bahwa segala sesuatu datang dari Tao dan segala sesutu akan kembali kepada
Tao. Tetapi Tao bukanlah makhluk tertinggi, dia adalah prinsip alam, menyerap
semua aspek penciptaan dengan tenaga atau kekuatan. Dia juga sering digambarkan
sebagai yang tak dapat dirasakan, dilihat dan di raba.
Tao di kenal dalam dunia manusia melalui Dewa-Dewa dan orang-orang yang
dianggap setengah Dewa yang menjelma dalam diri manusia sepanjang masa.
Diantara orang-orang atau tokoh-tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Lao
Zi, Taishang Laojun, Dewa Lao yang dianggap Maha Tinggi dan di dewakan oleh kebanyakan
ornag di Cina dan di luar Cina. Oleh karena itu dia di puja oleh banyak ornag
yang membutuhkan pertolongannya. Pada masa awal Lao Zi diyakini orang hidup
sezaman dengan Tao, namun dalam perjalanan waktu keyakinan tersebut bergeser.
Sebagaimana keyakinan banyak orang, bahwa Tao itu sendiri muncul sebelum
terbentuknya alam ini, karena ialah yang menciptakan dan menggerakkan alam ini.
Pada abad VII Lao Zi dijadikan “Leluhur yang Maha Tinggi dan Leluhur dari para
raja-raja”, secara resmi kaisar memerintahkan pemujaan atasnya. Melalui
contoh-contoh, gambaran-gambaran, wahyu yang di bawa oleh Lao Zi dan
manifestasi ketuhanan atasnya merupakan sumber utama untuk memahami Tao secara
mendalam.
Dalam agama Tao, dewa-dewa diartikan
sebagai dengan administator dan birokrat yang dapat berbuat sesuatu jika mereka
mau. Para pengikut Tao menuja dewa-dewa yang meliputi dewa-dewa bintang dan
dewa-dewa pencipta alam, seperti sungai-sungai yang penting dan gunung-gunung
yang suci. Dewa-dewa yang cukup terkenal sebelum perkembangan agama Taojuga di
puja oleh para pengiut Tao yang memuja banyak Dewa, sebagai contoh adalah
Raja Kuining (Huang Di) dan Ibu Ratu dari Barat (Xiwang Mu).
2. Konsep Mengenai Manusia dan
Masyarakat
Kekuatan yang di dapat oleh Sang
Taois adalah Te, daya Sang Tao di ranah Ada, yang di terjemahkan sebagai
“kebajikan”. Akkan tetapi, Lao-Tzu memandangnya sebagai hal yang berbeda dari
kebajikan konfusian.
Secara garis besar, pengembangan
ajaran Tao dapat di kelompokkan menjadi:
3. Hubungan manusia dengan alam semesta
4. Hubungan manusia dengan Tuhan/
Dewa-Dewi/ Para Suci
5. Hubungan manusia dengan sesamanya
6. Hubungan manusia dengan kehidupan
pribadinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar