Feng shui
Oleh:
Nopridayana
Riski yazid
Dosen pengampuh:
Dra. Siti Nadroh, M.Ag
A. Sejarah Feng Shui
Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat
ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan yang begitu besar jika
kita lihat dari perkembangan zaman ke zaman. Berikut ini, kami berikan
informasi sejarah perkembangan ilmu Feng Shui di Tiongkok yang telah diselidiki
oleh para pakar sejarahwan kita dari jaman ke jaman :
1.Sebelum
dinasti Qin - masa pembentukan (abad 16 - abad 2 sebelum Masehi)
Pada masa sebelum dinasti Qin
ilmu Feng Shui dikenal dengan nama Bu Zhai, yaitu metode peramalan
dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi menguntungkan
atau tidak. Metode ini sama seperti dengan metode peramalan Yi Jing dan
juga dikenal sebagai Xiang Di atau ada yang menyebutnya Xiang Zhai.
Metode utama yang dipakai pada era ini masih sederhana sekali, yaitu :
1) Mengevaluasi bentuk - bentuk
tanah dataran tinggi dan dataran rendah.
2) Kecukupan air disebuah lokasi
tempat, serta pola aliran air.
3) Kualitas tanah, subur atau
tidaknya.
4) Area lokasi dengan pusat kota.
5) Memenuhi syarat penghijauan
(banyak tanaman / pohon) atau tidak. Pakar - pakar yang ahli dalam ilmu ini
waktu itu disebut dengan istilah Fang Shi, atau seseorang yang
mempelajari ilmu alam dan ilmu metafisika.
2. Dinasti Qin dan Han - masa perkembangan (abad 2 SM - abad 2 Masehi)
Pada masa ini, ilmu Feng Shui
mulai mengalami perkembangan yang mana mulai disebut dengan istilah Kan Yu.
Kan Yu adalah sebuah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta,
sehingga dimana dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
tersebut tanpa ingin melawannya yang mana konsep ini terkenal dengan istilah
"Tian Ren He Yi". Satu peristiwa penting yang bisa dicatat
dalam masa ini adalah Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas mulai terpecah
dan masing-masing mulai membentuk teorinya.
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini salah satunya adalah Huang Shi Gong
dan Zhang Liang. Mereka juga ahli strategi militer yang membantu
berdirinya dinasti Han.
3.
Dinasti Wei dan Jin - Istilah Feng Shui dibentuk (abad 2 - abad 4 Masehi)
"Zang Feng De Shui, Cheng Sheng Qi" adalah perkataan yang
konon ditulis oleh Guo Pu dalam bukunya yang berjudul Zang Shu. Guo
Pu adalah seorang ilmuwan Taoisme yang juga seorang sastrawan tersohor
waktu itu. Sedangkan kitab Zang Shu membahas mengenai bagaimana
seseorang yang telah meninggal seyogyanya dimakamkan menurut kaidah-kaidah Feng
Shui agar memberikan kemakmuran bagi anak-cucunya. Konsep utama dari kitab Zang
Shu rupanya telah mengilhami banyak para pakar Feng Shui di masa-masa
berikutnya.
4. Dinasti
Sui, Tang, dan 5 dinasti - penyebaran ilmu Feng Shui di seluruh wilayah
Tiongkok (abad 4 - abad 9 Masehi)
Pada masa
ini ilmu Feng Shui telah mengalami banyak kemajuan dibanding dengan masa
sebelumnya, karena :
1) Sistim kerajaan berupa
Meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki jasa akan dipromosikan oleh kerajaan,
sehingga sistim ujian kenegaraan telah memiliki peranan yang sangat penting dan
dalam ujian tersebut sudah tentu menyangkut ilmu alam termasuk Feng Shui yang
kita kenal saat ini.
2) Yang Yun Song, seorang
pustakawan dinasti Tang telah memformalisasikan aliran bentuk dengan istilah Xing
Shi Pai atau ada yang menyebut aliran ini Jiangsi Pai.
3) Terciptanya konsep dasar Feng
Shui, yang disebut dengan Huang Di Zhai Jing Pakar - pakar yang ahli
dalam masa ini cukup banyak, antara lain : Qiu Yan Han, Si Ma Tou Tuo, Yang
Yun Song, Ceng Qiu Ji, Ceng Wen Chan, Liao Yu, Huang Miau Ying dan masih
banyak lagi lainnya.
5. Dinasti Song - masa keemasan Feng Shui (abad 9 - abad 12 Masehi)
Ada 3 peristiwa penting yang
bisa diambil pada masa ini, yaitu :
1) Perbedaan antara Feng Shui
aliran bentuk dan aliran kompas menjadi begitu nyata.
2) Penggunaan kompas Feng Shui, yang kita
sebut dengan Luo Pan mulai umum.
3) Aliran kompas menjadi semakin
populer daripada aliran bentuk, dan pada masa ini telah tercatat lebih dari 120
macam aliran Feng Shui kompas.
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini antara lain : Chen Xi Yi, Wu Jing
Luan, Liao Jin Jing, Lai Wen Jun, dan masih banyak lagi lainnya.
6. Dinasti
Yuan - masa kehilangan ilmu Feng Shui (abad 12 - abad 13 Masehi)
Ini adalah masa yang paling
suram bagi ilmu Feng Shui, mengapa ? Karena pada masa ini, raja-raja dinasti
Yuan adalah orang-orang Mongolia (bangsa asing) yang mana mereka menjajah
Tiongkok dengan berusaha menekan kebudayaannya agar tidak dapat berkembang.
Dalam dinasti ini banyak sekali buku-buku Feng Shui yang dibakar, sehingga kita
kehilangan jejak selama hampir 100 tahun. Tidak ada satu pakar-pun yang
tercatat pada masa ini.
7. Dinasti Ming dan Qing - Ilmu Feng Shui dipelajari oleh orang awam
(abad 13 - 19 Masehi)
Setelah
dinasti Yuan digulingkan dan berdirinya dinasti Ming, ilmu Feng Shui sudah
mulai berkembang lagi, akan tetapi ilmu ini sudah dipelajari oleh banyak orang
awam dan tidak terbatas pada kaum cendekiawan kerajaan saja. Pada masa ini ada
beberapa peristiwa penting yang bisa dicatat :
1) Konsep San Yuan Jiu Yun
(3 era 9 periode) mulai diperkenalkan. 2) Pembedaan antara aliran San He
dan aliran San Yuan semakin jelas. 3) Teori-teori dan aliran Feng Shui
semakin banyak yang berlawanan, membingungkan dan saling menjatuhkan.
4) Karena kehilangan masa 100 tahun
dijajah oleh orang Mongolia, banyak aliran yang membawa kembali ideologi Feng
Shui dinasti Song dan Tang tanpa latar belakang yang jelas dan saling
berlawanan.
5) Pada dinasti Qing, Feng
Shui bintang terbang menjadi semakin populer. Pakar-pakar yang ada pada masa
ini cukup banyak, antara lain : Liu Bo Wen, Leng Qian, Mu Jiang Chan Shi,
Jiang Da Hong, Zhang Jiu Yi, Jiang Yao, Zhang Zhong Shan, Wen Ming Yuan, Ma Tai
Qing, Shen Zhu Reng, Zhang Xin Yan, dan banyak lagi lainnya.
B.
Pengertian Feng Shui
Kata
Feng Shui sendiri berasal dari gabungan kata Feng yang berarti angin (arah) dan
Shui yang berarti air (tempat). Jika dianalisa dari kata Feng Shui, maka
kemungkinan besar ilmu ini sudah ada dan berkembang bahkan sebelum bangsa
Tiongkok kuno mengenal kompas, dimana penentuan kondisi suatu tempat yang baik
pada mulanya hanya melihat perpaduan unsur air dan angin saja.
Logika
dasar dari Feng Shui itu singkatnya sebagai berikut:
Alam ini
adalah susunan gabungan unsur-unsur yang berada dalam suatu dimensi ruang dan
waktu yang terus berubah, karena adanya energi yang saling bereaksi satu sama
lain secara alami menuju keseimbangan. Manusia yang hidup di alam (bumi) ini
pun mempunyai energi. Jika seseorang tinggal di suatu tempat yang mempunyai
energi baik serta perpaduan unsur yang cocok maka orang itu akan mendapat
pengaruh yang baik, begitu pula sebaliknya. Hal demikian berlaku juga untuk
kuburan, tetapi yang mendapat pengaruh dari kuburan (orang yang dikubur) adalah
anak-anaknya karena mempunyai hubungan dan unsur genetik yang sama.[3]
C.
Macam-macam Feng Shui
1.
Feng Shui Kuburan
Dalam kebudayaan Chinese, kuburan seseorang itu sangat penting, karena
kuburan seseorang dapat mempengaruhi keadaan keluarganya yang masih hidup.
Kuburan harus dibuat sebaik mungkin selain karena hal tersebut diatas juga
adalah sebagai bukti besarnya penghormatan kepada orang tua, selain itu kuburan
orang tua juga dianggap sebagai suatu tempat / sarana ikatan tali persaudaraan
antara sanak-cucu keluarga sehingga setiap tahun diperingati pada hari Chin
Ming / Ceng Beng ( ) dengan berkumpul dan sembahyang dikuburan leluhur. Dalam
Feng Shui kuburan hal-hal yang diperhatikan antara lain: Naga - Liang -
Gundukan - Air - Arah. Selain itu bentuk kuburan, batu nisan, waktu penguburan
juga diperhitungkan. Baik buruknya Feng Shui kuburan itu biasanya akan langsung
terlihat dalam tempo satu tahun berpengaruh pada keturunan laki-laki. Biasanya
orang pantang untuk merubah-rubah kuburan, jika kuburan itu sudah dianggap baik
atau minimal tidak buruk. Tetapi jika ada tanda-tanda atau pengaruh buruk
terasa, maka secepatnya kuburan akan diperiksa lagi (tentunya oleh ahli Feng
Shui) dan jika memungkinkan diperbaiki supaya pengaruh buruk tersebut hilang
atau bahkan berubah jadi baik. Dijaman sekarang penerapan Feng Shui kuburan
secara sempurna sudah relatif sulit karena perkembangan jaman yang ada serta
lingkungan alamnya.
2. Feng Shui
Rumah Tangga
Dewasa ini Feng Shui rumah / bangunan kelihatan lebih menarik dan lebih umum
diminati orang. Mungkin karena Feng Shui rumah dirasakan lebih kuat pengaruhnya
dalam menunjang kehidupan seseorang sebab penerapannya memang lebih nyata dalam
mempengaruhi pola kehidupan. Membuat rencana tata letak / ruang yang baik dalam
Feng Shui rumah / bangunan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
pencahayaan, sirkulasi udara, keindahan, aspek keamanan, kebersihan,
kenyamanan, dan warna (masalah psikologi). Tentunya arah, bentuk dan lokasi
tanah serta rumah / bangunan itu haruslah baik dan sesuai fungsinya sebagai
langkah awal. Selain itu sehubungan dengan Feng Shui rumah juga dikenal
berbagai benda / bentuk tertentu yang sering digunakan sebagai atribut
pelengkap sebuah rumah seperti misalnya: kaca cermin cekung atau cembung, dll.
Benda-benda tersebut sebenarnya adalah atribut dari Tao yang mungkin sudah
jarang dipakai di rumah / bangunan modern dewasa ini, tetapi tidak jarang
bentuk-bentuk yang mewakili benda-benda tersebut tetap dipakai untuk maksud
mendatangkan kebaikan atau menolak hal-hal yang negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar