Selasa, 29 Mei 2012

CAP GO MEH (CGM) SINGKAWANG 2005


Cap Go Meh

Cap Go Meh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Cap Go Meh di tahun 1880-an pada masa Hindia Belanda (litografi berdasarkan lukisan oleh Josias Cornelis Rappard)

Festival lentera tahun babi 2007 di Taiwan


Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.


Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.

Cap Go Meh di Singkawang


Perayaan Lima belas togel di Singkawang biasanya ditandai dengan arak-arakan naga, kilin, barongsai, dan para Tatung berkeliling kota. Tatung adalah orang yang menyediakan dirinya untuk dimasuki oleh salah satu dewa yang dikenal oleh masyarakat Tionghoa. Cap go meh dipercaya sudah dilaksanakan turun temurun sejak 200 tahun yang lalu. Para tatung berasal dari berbagai sinmiau (klenteng) yang tersebar di seluruh pelosok kota Singkawang, Sambas, Pemangkat, dan kota-kota atau desa-desa di sekitarnya. Pagi hari di hari ke 15 ini, para Tatung akan berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para Tatung ditandu dengan menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya. Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu Tatung tersebut. Kegiatan ini telah mulai dikembangkan sebagai objek pariwisata untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Cap Go Meh di Makassar


Perayaan Cap go Meh di Makassar diadakan secara rutin setiap setahun sekali. Pada hari perayaan Cap Go Meh, daerah pecinaan kota Makassar akan ditutup untuk kendaraan sejak pukul 10.00 WITA pagi, namun prosesi perarakan Cap Go Meh atau yang biasa disebut Karnival Budaya Nusantara akan dimulai pukul 14.00 WITA dengan dilepaskannya puluhan ekor burung oleh Walikota Makassar.


Perarakan Cap Go Meh diawali dengan rombongan Bhineka Tunggal Ika yang antara lain terdiri atas berbagai tokoh agama dan masyarakat serta juga diikuti oleh para Dara dan Daeng Makassar, lalu Kelenteng Kwang Kong, masyarakat Kajang dari Bulukumba, Vihara Dharma Loka, kelompok adat Aluk Tudolo dari Tana Toraja, Kelenteng Xian Ma, kelompok adat Kabupaten Bone, Kelenteng Pan Ku Ong dari Galesong Kabupaten Takalar, Vihara Dharma Agung, Komunitas Bissu dari Segeri, Kabupaten Pangkep, Mapanbumi, Kelompok Adat Mappasili Pallawa serta Vihara Girinaga. Di barisan terakhir ditutup oleh Yayasan Budha Tzu Chi yang antara lain membersihkan sampah yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui rombongan prosesi tersebut. Hampir setiap klenteng mengarak dewa dan dewi. Seperti Klenteng Kwan Kong yang mengarak Dewa Kwan Kong sebagai dewa perang dan Dewi Kwan Im sebagai pembawa cinta kasih. Vihara Dharma Loka mengarak Dewa Cho Sua Kong atau dewa pengobatan, dan Klenteng Xian Ma yang membawa Dewi Xian Ma. Karnival ini berakhir sekitar pukul 16.30 WITA.

ALBUM FOTO ANAK-ANAK PERBANDINGAN AGAMA B

EXISSTT
FOTO BERSAMA DI VIHARA

FOTO BERSAMA
IBU SITI NADROH DAN RINA
DISKUSI

FOTO BERSAMA



KRONOLOGI TAHUN RIWAYAT HIDUP KONGHUCU


Kronologi Tahun Riwayat Hidup Konghucu, yaitu:
   

Sepanjang enam belas tahun berikutnya Kong Hu-Cu ...

Dalam usia muda ditinggal mati ayah, membuatnya hidup sengsara di samping ...

319 × 450 - 72 k - gif

mkn-unsri.blogspot.com

-         Usia 3 tahun ayah konghucu Shu Liang He atau yang sering di panggil Hut wafat dan dimakamkan di Fangshan, yang terletak di bagian paling timur Negeri Lo (di Shantung). Lalu konghucu diasuh dan dibesarkan oleh ibunya. Guru-guru yang mengajarnya sangat memuji kecerdasan konghucu.

Sepanjang enam belas tahun berikutnya Kong Hu-Cu ...
371 × 488 - 95 k - jpg

kangtiar.blogspot.com

-         Usia 4-6 tahun konghucu telah menunjukkan sifat-sifat kenabiannya, dalam bermain, dan Ia juga senang mengajak dan memimpin kawan-kawannya menirukan orang-orang  saat melakukan ibadah dan sembahyang.

Dongeng pertemuan Kong Hu-cu (kiri) dengan Lao Tzu

460 × 460 - 50 k - jpg

punakawan-suroboyo.blo...

-         Usia 7 tahun konghucu secara formal bersekolah di perguruan Yan Ping Tiong.  yan Ping Tiong adalah orang yang kemudian terkenal sebagai Perdana Menteri Negari Cee. Di sekolah, Konghucu dan teman-temannya diajari cara menyiram, membersihkan lantai, tanya jawab, budi pekerti, music, naik kuda, memanah, bahasa, dan berhitung.
-         Usia 15 tahun konghucu telah memiliki semangat belajar yang luar biasa.

BUKU NIKAH
-         Usia 19 tahun konghucu menikah dengan seorang gadis dari Marga Jian Guan dari Negeri Song yang bernama Lady Qiguan.

apapun-ceritaku.blogspot.com

221 × 238 - Kong Hu-Cu Lahir sekitar tahun 551 SM di kota kecil Lu, ...

Mirip  Ukuran lainnya

-         Usia 20 tahun konghucu diangkat menjadi Menteri lumbung oleh Keluarga Besar Ji. , ia bekerja pada keluarga bangsawan besar Kwi-sun. hal ini ia lakukan untuk membiayai kehidupan rumah tangganya.
500 × 375 - Ketika beliau bertugas sebagai pegawai kerajaan Negeri Qi, ...
-   Usia 21 tahun kong hucu dikaruniai seorang putera yang diberi nama Kong Li atau Pik Gi. Dan seorang anak perempuan yang di beri nama Kong Rao.
-         Usia 24 tahun, ibu konghucu wafat. Ia berkabung selama 3 tahun. Jenazah kedua orang tuanya dimakamkan di gunung Fang Shan. Setelah selesai masa berkabung konghucu sudah banyak menerima murid.
-         Usia 29 tahun beliau belajar musik kepada Shi Xiang, seorang guru musik termasyur.
-         Usia 30 tahun disertai dua orang muridnya; Nan-Gong Jing-Shu dan Meng Yi Zi (keduanya putera bangsawan besar keluarga Meng, yakni Meng-xi Zi). Ia berkunjung ke ibukota Negeri Zhou, disana beliau bertemu dengan penjaga perpustakaan kerajaan bernama Lao dan dan guru musik bernama Chang Hong.
-         Usia 35 tahun konghucu pergi ke negeri Qi karena negeri LU terjadi kekalutan dan Raja mudanya Lu Zhao Gong lari ke negeri Qi. Waktu itu negeri Qi diperintah oleh Raja Muda Qi Jing Gong dengan Perdana Menterinya Yang Ying atau Yan ping Zhong yang terkenal pandai.
-         Usia 36 tahun konghucu kembali ke negeri LU dan meneruskan mendidik murid-muridnya.
-         Usia 51-55 tahun beliau aktif dalam pemerintahan yang waktu itu Raja Mudanya ialah Lu Ding Gong. Ia pernah menjabat sebagai Walikota Zhong Dou dan Menteri Pekerjaan Umum. Jabatan yang tertinggi dan terakhir adalah sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Kehakiman (Da Si Kou).
-         Usia 56 tahun pada hari Dong Zhi meninggalkan negeri LU dan konghucu memulai pengembaraannya ke berbagai negeri sebagai Tian Zhi Mu Duo (Genta Rohani Tuhan). Tian (Tuhan Yang Maha Esa) telah mengutusNya sebagai Nabi Segala Masa, Yang Lengkap, Besar dan Sempurna (Ji Da Cheng). Ia mengembara lebih kurang 13 tahun.
-         Tahun 483 SM Kong Li atau Pik Gi, putera konghucu meninggal dunia
700 × 629 - Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik.
-         Tahun 482 SM Yan Hui, murid yang termaju dan diharapkan menjadi penerus konghucu meninggal dunia.


611 × 420 - Dengan gigih dan sistematik Confucianisme digempur habis sehingga besar ...
-         Tahun 481 SM salah seorang pegawai Keluarga Besar Ji Kang Zi telah membunuh Qi Lin dalam perburuan Raja Muda Lu Ai Gong.
-         Akhir tahun 480 SM Zi Lu atau Zhong Yu (murid konghucu yang gagah berani penuh kejujuran) gugur di Negeri Wei karena di sana terjadi pemberontakan.
-         Tanggal 18 Erl Yue (bulan dua) Konghucu wafat. Para Raja Muda Lu yang memerintah selama masa hidup Konghucu ialah: Lu Xiang Gong, Lu Zhao Gong, Lu Ding Gong dan terakhir Lu Ai Gong.

KERAJAAN LU, QI, WEI


A.  Kerajaan-Kerajaan Terkenal di Masa kepemimpinan Konfucius 
      
1. Kerajaan LU
           
             








 Kerajaan LU berkembang pada masa  dynasty zhou pada tahun 476 SM-770 SM. Yang pada saat itu di kenal sebagai masa di musim gugur.
Kerajaan LU di pimpim oleh seorang raja yang bernama Lu Ding Gong dan perdana menterinya Konfucius.
Kerajaan LU merupakan sebuah kerajaan yang terkenal dengan sebutan “Tiga Kaum Bangsawan” atau “Tiga Keluarga Bangsawan” yaitu: Jishi, Li shunshi, dan Mengshi. Ji Sunshi merupakan pemegang kekuasaan kaum/bangsa Jishi, dan sekaligus sebagai menteri di istana LU. Gongshan niu merupakan pemegang kekuasan kaum/bangsa Ji dan juga merangkap sebagai walikota di Biyi. Dan Qi Sigong merupakan budak yang melarikan diri dari istana kaum/bangsa Jishi yang akhirnya menetap di kerajaan LU dan menjadi salah satu murid konghucu. Shu Sunwu merupakan ketua/pengurus tertinggi  dari kaum Shunshi dan juga menjabat menjadi menteri di kerajaan LU.

  2.  Kerajaan QI
e  
    kerajaan Qi di pimpin oleh Duke Jing (gelar bangsawan)  merupakan raja di kerajaan Qi. Dan menteri di istana kerajaan Qi yaitu Li chu.
Kerajaan Qi merupakan kerajaan yang banyak bersengketa dengan kerajaan LU yang salah satu penyebabnya yaitu perebutan daerah kekuasaan.

    3. Kerajaan Wei

         
The founders of the Cao Wei Empire Kingdom
Kerajaan Wei yang di pimpin oleh Raja Ling dan mempunyai seorang permaisuri yang bernama Nanzi. Adapun mahkota putri kerajaan Wei yang di sebut  Kuaikui.dan pusat kota di kerajaan Wei terletak di Diqiu.

Senin, 28 Mei 2012

FOTO-FOTO KUNJUNGAN KE LINTHANG

BERDOA TERHADAP THIEN
PEMBERIAN CINDERAMATA KEPADA PIHAK LINTHANG
SAAT MEMBERI PENGORMATAN KEPADA TUHAN THIEN
NABI KONGHUCU
DHUFA


NOPRIDAYANA

AJARAN PERKAWINAN DAN KEMATIAN DALAM AGAMA KONGHUCU






 Ajaran Perkawinan dan Kematian dalam Agama Konghucu 
Oleh:
Nopridayana
Riski yazid
Dosen Pembimbing:
Dra. Siti Nadroh, MA
1.   Ajaran perkawinan dalam agama Konghucu 

A. Pengertian Perkawinan
 

Perkawinan yang lebih dikenal deganistilah pernikahan menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata dasar nikah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi pernikahan yang berarti “melakukan perbuatan nikah”.
Pengertian menurut agama Konghucu adalah “salah satu tugas suci manusia yang memungkinkan manusia melangsungkan sejarahnya dan mengembangkan benih-benih firman Thian, Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud kebajikan, yang bersemayam di dalam dirinya serta, selanjutnya memungkinkan manusia membimbing putra dan putrinya”.

B.  Hukum Perkawinan
Dengan ditetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, maka telah dikeluarkan hukum perkawinan agama Konghucu di Indonesia pada Tahun 1975. Menurut agama Konghucu, bila seseorang hendak melakukan perkawinan, maka ia diharuskan terlebih dahulu diharuskan untuk mengetahui hukum perkawinannya.
C. Maksud dan Tujuan Perkawinan
Adapun tujuan perkawinan menurut agama Konghucu adalah untuk membentuk keluarga yang harmonis, damai dan bahagia. Karena tujuan perkawinan ini menurut adanya keharmonisan, kedamaian dan kebahagiaan, maka hukum perkawinan dalam agama ini pada dasarnya tidak mengenal perceraian. Karena tidak mengenal perceraian, maka sangat wajar bila perkawinan umat Konghucu senantiasa mengalami kedamaian, kebahagiaan, dan keharmonisan.
D. Bentuk Upacara Perkawinan Konghucu

  1. Adat dan Upacara pada saat Perkawinan
Upacara tersebut menggunakan pakaian khusus pernikahan ada Tionghoa. Jika perkawinan sudah tiba, pertama-tama pertama pengantin dirias duduk da nada banyak yang berhiasan melamabangkan warna merah (Thay kek). Kilin untuk laki-laki dan Hong Hong bagi pengantin wanita.
Pada saat dilakuakn upacara Cio Thau dibutuhkan seorang anak kecil Shio Liang atau Shio Houw umtuk melakukan upacara permulaan menyisir rambut pengantin, kemudian dilanjutkan oleh tukang rias yang mewajibkannya. Sewaktu pengantin laki-laki hendak maju ke rumah pengantin wanita, terlebih dahulu diadakan upacara Khibe : suatu pesta kecil bersama kawan dan sahabat. Lalu pengantin  berangkat diiringi dengan tetabuhan dan dipasangi petasan. Memasang petasan berdasarkan atas suaranya yang diumpamakan suara Guntur, karena siluman memang sanagt takut akan Guntur. Maka suara petasan itupun berarti mengusir segala setan dan siluman.
Sesampai di rumah laki-laki, mereka terus masuk ke kamar pengantin yang di dalamnya sudah tersedia sebuah meja dengan 12 macam King Ua yaitu sejenis bahan makanan yang disate dan diatur dengan alat-alat istimewa. Di samping itu, terdapat pula beberapa macam makanan yang diatur diatas meja lain, 2 kursi, 2 cangkir wedang onde dan 2 buah mangkok lengkap dengan sumpitnya. Sepasang lilin besar yang menyala menjadi perhiasan istimewa. Kedua pengantin ini berbeda di bawah Mak Comblang (Bwee Jien : orang yang perantara dirangkaikan perjodohan itu dan bertugas untuk menjajaki anggapan pihak lain)
Biasanya beberapa hari setelah selesai melaksanakan perkawinan, pengantin tersebut pergi ke kantor Catatan sipil untuk mencatat mengenai perkawinan yang telah mereka lakukan di Majlis atau Lithang. Pencatatan ke kantor Catatan Sipil merupakan salah satu bukti otentik bagi mereka bahwa kedua pasangan ini diakui secara sah sebagai suami istri.

-          Upacara Pernikahan - Chio Thau
Upacara Chio Thau adalah upacara pernikahan tradisional Peranakan lengkap dengan segala pernak-pernik upacara yang menyertainya. Disebut Chio Thau artinya ‘mendandani rambut/kepala’ (to dress the hair), bukan ‘naik ke kepala’karena, dalam bagian terpenting upacara ini, di atas sebuah tetampah besar warna merah terlukis yin-yang dan menghadap sebuah gantang (dou, tempat menakar beras), pengantin (laki-laki dan perempuan) disisiri oleh ibunya sebanyak tiga kali; setiap sisiran dibarengi dengan doa-doa tertentu: misalnya: sisiran pertama agar si pengantin diberi jodoh yang panjang, sisiran kedua: banyak rejekinya, sisiran ketiga: anak-anaknya semua menjadi orang yang membanggakan, dan sebagainya.
Upacara Chio Thau ini berasal dari daerah Fujian Selatan (Minnan) semasa periode dinasti Qing (1644-1911), dan mungkin sudah tidak diketemukan lagi di Tiongkok, setelah terjadinya dua revolusi besar di sana. Revolusi itu Revolusi Xin Hai 1911, yang menyingkirkan semua produk budaya zaman Qing, dan Revolusi Kebudayaan 1966-1976, yang menghancurkan semua produk budaya yang dinilai feodalistik dan kapitalistik.
Pakaian yang dikenakan saat Chio Thauyakni baju putih-celana putih bagi laki-laki dan baju putih-kain batik warna dasar merah bermotif bulat-bulat putih, sehingga dikenal dengan nama Kain Ondeakan disimpan baik-baik dan dikenakan kembali pada waktu yang bersangkutan meninggal kelak sebagai pakaian mati.

2.   Ajaran dalam Kematian Konghucu

 

A. Pengertian Upacara dan Ritual
Upacara merupakan pelaksanaan kegiatan yang di lakukan secara berkelompok atau sekumpulan manusia atau orang untuk melakukan kegiatan rutin dalam rangka untuk memringati hari-hari yang bersejarah yang dipimpin oleh pemimpin yang tertinggi dalam suatu organisasi atau departemen. Sedangkan Ritual merupakan tata cara keagamaan atau bisa di sebut dengan ucapan suci. Religi dan ucapan mherupakan unsur dalam kehidupan manusia di dunia.
Upacara da ritual adalah pelaksanaan dalam rangka mencapai tujuan hidup Agama dengan mempergunakan sarana atau media yang bisasa di sebut dengan upakara atau banten sebagai pelaksanaan. Upacara itu sulit di pisahkan seumpama sebutir telur maka kulit luar adalah merupakan upacara atau ritual, ritual ari telur adalah etika susila, upacara etika atau susila.
  1. Kematian
Kematian bukanlah suatu hal yang menyenangkan untuk di bicarakan maupun di persoalkan. Kematian adalah sesuatu yang seram dan menyedihkan, sesuatu yang benar-benar mematikan suasana, sesuatu yang hanya coock bagi buah pembicaraan di kuburan.
Menurut cara berpikir orang Buddhis kematian adalah kunci yang membuka takbir kegelapan dari takbir hidup yang tampak rahasia.  Yang apabila pada suatu saat menimpa pada kita, akan dapat melunakkan hati bagaimanapun kerasnya.
Kematian akan mengikat kita satu sama lain dengan benang emas cinta dan kasih,  dan yang dapat mengenyahkan rintangan-rintangan hidup berupa klasta, agama , kepercayaan bangsa(suku-suku) di antara manusia di sunia ini. Kematian meratakan segala-galanya tanpa kecuali.

2.   Roh leluhur
Menurt ahli sejarah kebudayaan E.B. Tylor , ia juga berpendirian bahwa bentuk agama yang tertua adalah penyembahan kepada roh-eoh yang merupakan personifikasi, (hubungan) dari jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia, terutama nenek moyangnya.
Dewa-dewa yang menjadi pusat orientasi dan penyembahan manusia dalam tingkat agama seperti itu mempunyai ciri-ciri yang mantap dalam membayangkan seluruh umatnya, karena tercantum dalam mitologi yang seringkali telah berada dalam bentuk tulisan.

3.   Makna dan Fungsi upacara secara umum
  • makna upacara merupakan suatu kegiatan ritual keagamaan yang dilaksanakan secara berkelompok dilakukan dilingkungan tersebut.
  • Fungsi upacara adalah suatu alat komunikasi atau hubungan langsung dengan roh leluhur menurut kepercayaan dan keyakinan yang harus ditaati.

4.   Makna dan fungsi kematian secara umum
  • Makna kematian menyadarkan manusia untuk tidak bersikap sombong kepada orang lain dan lebih bersikap cinta kasih kepada ornag lain.
  • Fungsi kematian meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan atau adanya rasa kesedihan.

5.   Ajaran-ajaran kematian
Kematian itu sendiri Rohnya akan naik kepada Sang Pencipta Rohnya yang bersifat negative (Yin) naik pada sikap positif (Yang). Nabi Konghucu bersabda : “bila ornag yang melakukan  penghormatan kepada sampai dahi menyentuh tanah (Khee Song) ini menunjukkan keptuahan yang sungguh. Bila lebih dahulu menundukkan kepala sampai kaki menyentuh tanaj baru menghormati dengan Pai,itu menunjukkan kepada yang sangat dalam.
Ajaran-ajaran kematian dalam Agam Konghucu merupakan suatu ajaran yang harus ditaati oleh umat Konghucu. Dan di dalam kitabnya dijelaskan bahwa manusia berasal dari buni dan akan kembali kebumi. Dan seorang anak harus berbakti kepada orang tuanya dari ia masih hidup sampai meninggal.